Logo Web Baru 8

"Your Ticket to the World" 

Our Blog

Transintegrasi Ilmu sebagai Upaya Mewujudkan Kampus UIN STS menjadi Lokomotif Perubahan

Transintegrasi Ilmu sebagai Upaya Mewujudkan Kampus UIN STS menjadi Lokomotif Perubahan

upbuin

SELASA, 14 Juli 2009, adalah hari ke-6 kunjungan Rektor beserta staff rektorat Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi dalam rangka kunjungan kerja, monitoring dan evaluasi. Kali ini acara bertempat di UPT Ma’had Aljamiah Kampus UIN Mendalo Darat, Jambi. Kunjungan dilakukan sendiri oleh Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. Suadi, M.A., Ph.D bersama Wakil Rektor I Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M. EI, Wakil Rektor II Dr. As’ad Isma, M.Pd dan Wakil Rektor III Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA. Selain kepada UPT Ma’had Aljamiah sendiri, kunjungan kerja kali ini ditujukan kepada Biro Pengembangam Bisnis, Unit Pengembangan Kewirausahaan dan Karir serta Unit Pengembangan Bahasa.

Dalam sambutannya, Kepala UPT Ma’had Aljamiah, Drs. H. Lahmuddin, M.Ag mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan ziarah intelektual dan ziarah spiritual dan berharap bahwa kunjungan ini bukan yang terakhir kali. Beliau juga menyampaikan bahwa permasalahan-permasalahan di lingkungan Ma’had masih merupakan problem-problem klasik seputar MCK dan ketersediaan air. Pada tahun ajaran 2019/2020 ada sekitar 250 mahasantri baru yang terdaftar, namun karena berbagai alasan sebanyak 222 mahasantri mengundurkan diri. Selama PSBB akibat pandemi Covid 19, pembelajaran dan setoran hafalan serta ujian dilaksanakan secara daring.

H. Izzat M. Daud Kadir, Lc., MA selaku Kepala Unit Pengembangan Bahasa UIN STS Jambi dalam laporannya mengatakan bahwa dalam masa pandemi ini UPB masih menyelenggarakan kegiatan belajar baik secara daring maupun tatap muka dengan menerapkan Protap Covid-19 sesuai anjuran pemerintah. Sebanyak 23 gelombang EPT dan APT telah dijalankan dan tersisa 57 gelombang lagi untuk tahun ini yang mana diperkirakan selesai pada awal Desember 2020. Adapun program yang belum terlaksana adalah pelatihan IELTS untuk pejabat dan pendaftaran mahasiswa baru secara online.

Kepala Unit Pengembangan Bisnis, Jaya, S.Ag., M.Pd melaporkan bahwa bisnis-bisnis yang telah dijalankan di antaranya adalah 42 kantin yang tersebar di beberapa fakultas, 4 buah rumah makan dan penyewaan aset-aset kampus seperti gedung serba guna dan aula. Bisnis yang akan dijalankan di antaranya adalah pengelolaan catering untuk Ma’had, mendirikan brand sendiri untuk snack dan air mineral serta memaksimalkan sumber daya alam yang ada di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.

Dr. Mardalina, Kepala Unit Pengembangan Kewirausahaan dan Karir dalam laporannya mengatakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi pembinaan mahasiswa terkait kewirausahaan dan karir. Terdapat sebanyak 75 mahasiswa telah dibina hingga mampu berwirausaha secara perorangan dan 13 kelompok wirausaha telah didirikan. Unit Pengembangan Kewirausahaan dan Karir juga melakukan database mahasiswa yang berwirausaha baik di dalam maupun luar kampus. Bekerjasama dengan Biro Pengembangan Bisnis, unit ini mengelola Kopma dan kantin-kantin. Selain itu juga diadakan workshop terhadap berbagai UMKM dengan menggandeng Dinas Koperasi di kabupaten Batanghari.

Menanggapi laporan dari kepala-kepala unit dan biro tersebut, Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi mengemukakan visi misi universitas sebagai pedoman seluruh civitas akademika kampus. Beliau mengatakan bahwa kampus haruslah menjadi lokomotif perubahan melalui paradigma integrasi. Kampus harus menjadi contoh terdepan bagi masyarakat. Untuk itu Tri Dharma Perguruan Tinggi juga harus berbasis masyarakat, tidak melangit, untuk menuju akreditasi unggul dan semangat moderasi Islam. “Yang dimaksud dengan moderasi Islam adalah semangat beragama tetapi tidak menakut-nakuti orang lain. Dalam berdakwah kita harus menerapkan metode dakwah yang diajarkan di Fakultas Dakwah,” terang Prof. Suaidi. Metode tersebut di antaranya adalah mengambil hikmah atau pelajaran, menjadi contoh yang baik dan mujadalah dengan bahasa yang baik.

Paradigma integrasi, seperti yang dikemukakan oleh Prof. Suadi, merupakan kacamata yang melihat bidang keagamaan dan bidang keduniawian secara beriringan. Paradigma integrasi tidak melihat ilmu secara dikotomi, yaitu membeda-bedakan ilmu agama dan ilmu dunia. Dari pemahaman ini maka akan lahir transintegrasi ilmu, yaitu ketika ahli di bidang keagamaan juga memiliki keahlian di bidang science atau sebaliknya. Prof. Suadi mencontohkan, “Seorang dokter yang ahli di bidang medis hendaknya juga harus ahli di bidang keagamaan sehingga ketika ada kasus wabah seperti ini dokter tersebut mampu mengutip ayat atau hadist Nabi bagaimana seharusnya seorang muslim bersikap. Sehingga masyarakat akan percaya, masyarakat akan mematuhi ucapan si dokter.” Adapun cara yang ditempuh guna mewujudkan  cita-cita tersebut, masih menurut Prof. Suadi, adalah dengan mengubah kurikulum. Ilmu-ilmu keagamaan dipelajari di luar jam kuliah di mana Ma’had sebagai unit pelaksana kajian-kajian tersebut. Sementara jam kuliah benar-benar dipakai untuk belajar program studi masing-masing.

Disampaikan oleh Prof. Suadi bahwa untuk mewujudkan visi universitas di atas program-program telah dijalankan, di antaranya adalah perubahan wajah kampus melalui pembangunan dan perbaikan gedung, jalan maupun fasilitas-fasilitas kampus. Selain itu akan didirikan lokomotif literasi seperti mendirikan TK dan SD berstandar internasional. Kampus juga akan membangun tekno-herbal-park, yaitu taman yang menampung berbagai macam tanaman herbal di mana dapat dijadikan bahan penelitian. Taman mini satwa juga akan dibangun sebagai rumah untuk species-species binatang. Kampus berencana bekerjasama dengan Jepang, Korea dan China untuk mengembangkan penelitian di bidang ini. Prof. Suadi berharap dengan terwujudnya visi misi ini alumni Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi dapat diterima di mana saja, dapat berkarir luas di mana saja, bukan hanya di Kemenag. Untuk itu dibutuhkan kerjasama dan sinergi positif untuk mewujudkan cita-cita mulia itu. Acara berakhir tepat pukul 12.00 WIB dan ditutup dengan makan siang bersama di gazebo di lingkungan Ma’had Aljamiah.

(Reporter: Linggar / Foto: Arnindio)

LIHAT BLOG LAINNYA