“Nothing endures but change. Tidak ada yang berubah kecuali perubahan itu sendiri.” Begitu kata seorang filsuf Yunani kuno, Heracletos (540-480 SM). Situasi itulah yang kita hadapi sekarang sejak pandemi korona menyerang. Semua aspek berubah, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah dan kampus. Pun demikian dengan kegiatan belajar di Unit Pengembangan Bahasa atau Language Center. Sejak pemerintah memberlakukan lockdown dan work from home pada Maret 2020 lalu, platform pembelajaran di UPB sama sekali berubah. Dari belajar tatap muka (in person) beralih sepenuhnya online. Namun, sejak Mei kelas-kelas tatap muka kembali dibuka dengan tetap menjalankan Protap Covid-19. Bagi mahasiswa yang tidak mungkin tinggal di kota Jambi terkait pandemi, masih memungkinkan untuk belajar melalui kelas online.
Salah satu informasi itulah yang disampaikan pada seminar virtual atau webinar pada Sabtu, 26 Desember 2020 lalu. Webinar ini dimoderatori oleh Mr. Supriadi, salah seorang tutor bahasa Inggris di Language Center. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 300 peserta yang terdiri dari mahasiswa UIN STS Jambi dan masyarakat umum ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Jambi, Prof. Dr. H. Su’adi Asy’ari, MA., Ph.D. Dalam pidato sambutannya, beliau mengatakan bahwa mahasiswa dan segenap civitas akademika UIN STS Jambi patut berbangga dengan pencapaian universitas yang telah menempati peringkat ke-40 di skala internasional dan peringkat ke-3 di antara universitas Islam negeri di seluruh Indonesia. Untuk itu perlu upaya peningkatan kuliatas dari berbagai aspek untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi tersebut. Salah satu kualitas yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan berbahasa asing bagi mahasiswa dan seluruh civitas akademika. Untuk itulah Language Center ada dan terus berkembang untuk membantu mahasiswa menguasai bahasa asing.
Seturut dengan Prof. Suaidi, Mr. Erwin Hage dalam paparannya mengimbau para mahasiswa agar tidak menyia-nyiakan kesempatan belajar bahasa asing di Language Center. “Banyak keuntungan yang didapat,” ujar Mr. Erwin yang bertugas sebagai Koordinator Bahasa di Language Center dan dosen Linguistik di Fakultas Adab dan Humaniora itu, “selain murah, juga kurikulumnya berstandar internasional dengan buku-buku terbitan Pearson Longman.”
Pearson sendiri merupakan penerbit buku-buku pengajaran bahasa Inggris sejak tahun 1844. Penerbit yang didirikan oleh Samuel Pearson di Yorkshire ini menyediakan buku-buku bahasa Inggris mulai untuk anak SD hingga dewasa di tingkat universitas di mana guru-guru di seluruh dunia menggunakannya. Salah satu buku yang digunakan di Language Center adalah Speak Out. Seperti buku-buku Pearson lainnya, buku ini juga mengedepankan empat skill bahasa (listening, speaking, reading dan grammar/writing) secara integrated. Diharapkan setelah menyelesaikan program Speak Out tersebut, mahasiswa dapat mahir menguasai bahasa Inggris di keempat aspek di atas.
Lebih jauh Mr. Erwin menjelaskan, setelah menyelesaikan program dasar (Speak Out) mahasiswa diharapkan melanjutkan program Pre-EPT selama 2 bulan untuk belajar soal-soal TOEFL dan dilanjutkan dengan test. Sertifikat yang didapatkan dari belajar Pre-EPT itulah yang diperlukan sebagai salah satu dokumen yang perlu dilengkapi untuk mendaftar sidang skripsi/tesis yang mana berlaku selama menjadi mahasiswa UIN STS Jambi. Skor yang ditargetkan untuk S1 adalah 450, bukan lagi 400 seperti jalur test reguler.
“Ada kabar gembira bagi anak-anak angkatan Speak Out,” terang Mr. Erwin, “yaitu tersedianya tes Bahasa Inggris yang diakui secara internasional yang bisa mereka ikuti setelah menyelesaikan program Speakout. Tes tersebut dinamakan PTE General atau Pearson Test of English. Tes tersebut bisa digunakan sebagai alternatif pengganti sertifikat EPT (English Proficiency Test) yang diwajibkan sebagai syarat kelulusan mahasiswa di UIN STS Jambi.” Dengan kata lain mahasiswa yang sudah mendapatkan sertifikat PTE General, tidak perlu lagi mengikuti kelas/ujian EPT. Untuk Bahasa Arab, menurut Kepala UPB, langkah yang sama akan diambil sebagai pilihan mahasiswa untuk mendapatkan sertifikat Bahasa Arab yang diakui secara internasional.
Acara yang dimulai pukul 09.00 dan berakhir 12.00 dengan seminar melalui aplikasi Zoom ini berjalan menyenangkan dan terdapat sesi diskusi dan tanya-jawab. Banyak mahasiswa yang antusias bertanya. Tidak hanya itu, seminar ini juga dihadiri oleh oleh mahasiswa yang sedang belajar di Language Center. Salah seorang mahasiswa, Safna Meliani memberikan testimoni, “I’m lucky to learn English at UPB. The tuition is affordable and learning there is very fun. You guys should join us, too.”
Reporter (Linggar R.)